Sebenarnya award ini udah pernah saya dapatkan, tapi saya posting lagi deh untuk menghormati si pemberi award. Kali ini award saya dapatkan dari Edo. Thanks ya. Untuk pe-ernya kamu bisa liat di SINI.
Penerbit : Yayasan Obor Penulis : Oscar Wilde Harga : Rp. 8.000,- Sembilan dongeng khusus ini dibuat oleh Oscar Wilde untuk dua orang putranya sendiri, Vyvyan dan Cecil,antara lain Pangeran yang selalu bahagia, kisah orang yang tidak bahagia kelihatan dirinya; Raksasa yang Egois; kisah tentang orang yang belajar menyukai anak-anak kecil; dan Anak BIntang, kisah tentang anak muda yang menderita cobaan hidup yan pahit ketika diusir oleh kedua orang tuanya... Semua dongeng ini sering kali terasa aneh dan kadang-kadang menyedihkan. Daya tarik dongeng klasik ini ada pada puisi dan mantra yang terkandung didalamnya. Selamat mendongeng untuk putra-putri Anda, karena banyak pesan yang bisa diambil dari buku ini.
Beberapa waktu lalu, saya bertemu dengan seorang wanita yang sudah berusia 92 tahun, tetapi masih aktif menjabat sebagai pengurus di sebuah Yayasan. Wanita yang tubuhnya sudah ringkih tetapi semangatnya masih menyala-nyala ini biasa dipanggil Eyang Sutono (nama sebenarnya dirahasiakan demi keamanan negara..halaah..hehhe...). Beliau menjadi salah satu klien saya dalam suatu penandatanganan akta (aktanya juga rahasia hi hi hi..). Saya sungguh salut sama Eyang Sutono. Meski usianya sudah sepuh banget, tetapi dia masih punya semangat yang tinggi. Dia mengaku rajin berolahraga dengan jalan kaki di pagi hari dan tak lupa meminum vitamin. Eyang Sutono juga sangat ramah. Dia menyapa setiap tamunya dan ketika kami disuguhi roti, kami harus membawanya pulang. Teh botol yang ia siapkan juga harus habis diminum, tak boleh ada yang tersisa. Sungguh Eyang yang ramah dan murah hati. Eyang Sutono lagi sign akta. Foto ini diambil di rumah Eyang Sutono. Di sisi Eyang, adal...
Jika kamu bertanya, bagaimana dengan masa SMP saya? Maka saya akan menjawab : Masa SMP saya adalah masa penuh rona. Kenapa penuh rona? Karena di masa itulah saya menemukan sebuah talenta yang sampai sekarang masih saya tekuni. Apalagi kalau bukan MENULIS. Meskipun, sesungguhnya saya sudah mulai menulis puisi sejak SD (kalau nggak salah kelas 4 SD), tetapi ketika menginjak bangku SMP saya baru coba-coba menulis cerpen. Cerpen pertama saya juga dimuat di masa SMP. Dan, itu berarti sejak SMP pula saya mulai belajar mencari uang saku sendiri. Apalagi bila mengingat latar belakang ekonomi keluarga yang cenderung pas-pas-an. Dari honor cerpen dan puisi yang saya terima, saya bisa membeli novel, alat tulis dan kadang memberikan uang sayur untuk mama. Tidak besar jumlahnya, tetapi cukup membantu. Apalagi adik-adik saya ada 4 orang. Kalau semuanya diberikan uang jajan, berapa besar uang yang harus dikeluarkan oleh orang tua saya setiap bulannya? Pengalamana di masa SMP saat mulai belajar cari ...
Wah wah wah, byk award nih, brot...,
BalasHapussmangat terus...,
n.nv